rindu
aku rindu,
rindu akan derup langkah malaikat sang pencabut nyawa yang masih menunggu di altar kahidupan,
sayup-sayup suara terompet kehancuran,
aku terdesak dalam senyum,
menanti sang malaikat turun,
menyambut dengan hangat di pelukannya
tuk melepaskan semua penat dalam jiwa yang terlintar
diantara amonia hidup dan sandiwara
aminor plus minus rasa,
hilang merajut di altar hidup dan serambi galau relung kerinduan yang tak pernah berujung,
lembut dekapannya membelenggu jiwa yang haus akan kasih sayang
jika...
jika langit masih kelam, tertunduk aku dalam lamunan, ku rias wajah sang malam, manuai hari penuh impian,
wahai jiwa sang malam, menyapu sedih dukaku terasa, terhimpit dalam kesendirian, menanti luka itu menganga,
air mata berjatuhan diatas darah yang mengalir deras, pelangi masih kelabu tak berbentuk,
jiwa yang rapuh terniang wajah sang insan, duhai pujangga, uraikan di sela-sela jari hidupnya.
senyum
menghias langkah yang masih gundah diantara dentingan air hujan,
menetes disela-sela kabut putih yang lebat,
pepohonan gembira bahkan ikut berdendang tuk nyanyikan lagu alam
masih terlihat diantara derai air mata sang bunga,
menanti datangnya kumbang tuk tepati janjinya,
menyanyikan lagu cinta tuk redakan suasana.
melangkahkan hati yang rapuh menuju pencerahan,
dia masih menanti dengan wajah manis tersinar,
terbayang suasana riang hingga ia tersenyum manis penuh kasih,
ia meminta tuk mengenang semua dalam hati tuk rangkai hiasan angkasa agar dapat sambut malam penuh bintang yang menebarkan aroma cinta
Komentar
sob, gimana kalau kita tukeran link?
Pasang link blogku di blogmu ya..
Kalau uda ntar confirm ke blogku, ntar aku link balik juga.. Thanks...